
Penemuan Gumpalan Daging Mirip Janin di Toilet FKIP Universitas Asahan, Pihak Kampus Minta Polisi Usut Tuntas
Asahan, Brantas86.com –
Penemuan gumpalan daging berwarna merah yang diduga mirip janin di saluran toilet Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Asahan (UNA) menghebohkan lingkungan kampus. Temuan ini pertama kali diketahui oleh sejumlah mahasiswi pada Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 11.00 WIB dan sempat direkam hingga viral di media sosial.
Dekan FKIP UNA, Daelani, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi pada Kamis (24/4/2025). “Kami menerima informasi dari mahasiswi sekitar pukul 12.00 WIB mengenai penemuan gumpalan daging di saluran toilet. Namun saat itu saya sedang berada di luar kota, sehingga tidak sempat melihat langsung. Persoalan ini sudah kami laporkan ke pihak rektorat,” ujarnya.
Sementara itu, Hanina Tanjung, Dosen Psikologi FKIP UNA, menjelaskan bahwa belum bisa dipastikan apakah gumpalan tersebut benar-benar janin atau merupakan jaringan lain seperti kista. “Saat ditemukan, gumpalan itu berwarna merah segar dan bentuknya menyerupai rempelo atau hati ayam. Benda itu kemudian ditanam oleh petugas kebersihan kampus bersama seorang dosen,” katanya.
Ia juga menceritakan bahwa informasi awal diterimanya lewat telepon dari seorang mahasiswa tak dikenal. “Mahasiswa itu mengatakan ada banyak darah di toilet. Setelah saya ke lokasi, memang terlihat gumpalan daging di sana,” ujarnya.
Keterangan mahasiswi yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut juga menambah kejanggalan. “Sebelumnya terdengar suara muntah dari salah satu kamar mandi. Setelah dicek, orang yang muntah sudah tidak ada dan ditemukan gumpalan darah di toilet tersebut,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, warga Asahan, Kiki Sitepu, meminta pihak kepolisian, khususnya Unit PPA Satreskrim Polres Asahan, untuk segera menyelidiki kasus ini. Ia menekankan pentingnya penelusuran menyeluruh untuk memastikan fakta yang sebenarnya terjadi di lingkungan kampus.
Kasus ini hingga kini masih dalam tahap penyelidikan internal kampus dan belum dilaporkan secara resmi ke pihak berwajib.(ZN)