
Frengky Simarmata pasien malaria saat dirawat di RSUD HAMS Kisaran.
Asahan,Brantas86.com
Sejumlah pasien mengeluh dan pertanyakan stok obat malaria di RSUD HAMS Kisaran maupun stok obat malaria dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan didistribusikan kemana sehingga sulit mendapatkannya.
“Kenapa di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan ini obat malaria tidak ada dan pelayanannya pun kurang maksimal ada apa,” ujar Frengky Simarmata dengan nada kesal saat ditemui diruang rawat inap RSUD, Sabtu sore (28/6/2025) di Kisaran.
Frengky Simarmata (48) yang merupakan warga Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Asahan yang sempat dirawat selama 3 hari ini mengaku kesal dengan pihak RSUD HAMS Kisaran.
Pasalnya, diagnosis yang tepat menjadi dasar dalam menyusun rencana perawatan sesuai dengan kondisi pasien kini malah terabaikan. Anehnya lagi, dokter dan perawat di RSUD HAMS Kisaran ini pun terkesan cuek, tutur Frengky yang dirawat di kamar 210 itu.
Untuk mengetahui penyakit yang saya alami ini, lantas saya meminta hasil diagnosis sama perawatnya disini. Lalu jawabnya nanti ya nanti ya karena dokter yang jaga laboratorium tidak masuk, ungkapnya.
“Setelah saya ribut kan, barulah hasil diagnosa dan resep obat malaria ini diberikan dan itupun diambil dari Puskesmas Gambir Baru oleh perawat RUSD HAMS Kisaran. Mendapat obat malaria itu saya minta pulang,” ucap Frengky.
Bahkan Frengky sempat menghubungi Wakil Bupati (Wabup) Asahan dan mengatakan jika obat malaria di RSUD HAMS Kisaran ini tidak ada. Namun, bukannya merespon eh malah menjawab dengan kata-kata ah masak, masak katanya begitu, ucap Frengky.
Hal senada juga disampaikan Amad Fauzi (24) warga Desa Tanjung Asri Kecamatan Sei Dadap, Asahan. Ahmad Fauzi yang bersebelahan kamar dengan Frengky Simarmata ini menderita penyakit yang sama.
“Sudah dua hari saya dirawat disini namun hasil diagnosa belum juga saya terima kan aneh. Perawat hanya memberikan paracetamol, antibiotik dan suntikan yang dimasukkan kedalam infus,” terang Fauzi didampingi sang istri.
Kami disini cuma berharap agar pihak RSUD HAMS Kisaran ini secepatnya memberikan hasil diagnosis dan obat malaria itu. Tadi perawat juga sudah 2 (dua) kali meminta poto copy Kartu Keluarga (KK), KTP dan BPJS Kesehatan, ujarnya.(ZN)