
STAF KEJARI SIMALUNGUN HANYUT DIBAWA ARUS SAAT HENDAK MENANGKAP PANGULU BANJAR HULU TERDUGA KORUPSI YANG MELOMPAT KE SUNGAI SILAU ASAHAN DITEMUKAN
Asahan,Brantas86.com-Staf Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun hanyut terbawa arus saat hendak menangkap Pangulu Banjar Hulu, Kardiyanto terduga korupsi Dana Desa (SD) yang lompat ke Sungai Silau Asahan, Pangkal Titi Kisaran, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber mengatakan, bahwa staf Kejari Simalungun ini hanyut saat mengejar terduga pelaku korupsi Dana Desa Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun ini nekat melarikan diri dengan cara melompat ke Sungai Silau Asahan.
Melihat Pangulu Banjar Hulu yang lompat ke Sungai Silau Asahan, Reynanda Primta Ginting (26) yang mempunyai jabatan sebagai Penelaah Penuntutan dan Penegakan Hukum Pidana Khusus di Kejari Simalungun ini spontan ikut lompat ke sungai untuk menangkap dan mengamankan Pangulu Banjar Hulu dengan cara berenang, ujar sumber.
“Saat keduanya berada didalam air, Reynanda sempat menangkap Kardianto dengan cara menarik kera bajunya. Namun, Kardiyanto panik seketika dan melakukan perlawanan hingga terjadi pemukulan terhadap Reynanda.
Peristiwa yang menghebohkan warga Kota Kisaran ini terjadi pada Rabu sore (2/7/2025) sekira pukul 18:00 Wib,” ujar sumber lagi.
Nah, karena Reynanda kelelahan, akhirnya dia (red-Reynanda) melepaskan Kardiyanto kemudian Reynanda hanyut terbawa arus sungai dan melambaikan kedua tangannya. Melihat gelagat Reynanda minta pertolongan, seorang pekerja cafe bernama Muhammad Safari Siregar (42) langsung terjun ke sungai dengan cara berenang untuk menyelamatkan Reynanda, ujar sumber saat dilokasi.
Naasnya, bukannya Muhammad Safari Siregar ini dapat menyelamatkan Reynanda, eh malah Muhammad juga ikut hanyut terbawa arus. Setelah Reynanda dan Muhammad Safari Siregar hanyut dibawa arus sungai, Kardiyanto inipun berenang ketepian pinggiran sungai dan akhirnya selamat meskipun dia merasa kelelahan.
“Tak beberapa lama, Kardiyanto diamankan oleh Kasi Intel Kejari Asahan dan langsung membawanya. Jujur saja memang Pangulu ini tidak kooperatif,” ucap sumber yang masih ada hubungan keluarga dengan tersangka.
Mendapat informasi orang hanyut, Basarnas Kabupaten Asahan melakukan pencarian terhadap kedua jasad korban diseputaran Sungai Silau Asahan dengan menggunakan sampan karet. Setelah dilakukan pencarian selama kurang dari 1 x 24 jam, akhirnya tim Basarnas dibantu warga setempat berhasil menemukan jasad Reynanda Prima Ginting yang tak jauh dari lokasi pada Kamis (3/7/2025) sekira pukul 12:30 Wib.
Terpisah, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri Asahan, Heriyanto Manurung, SH, membenarkan peristiwa itu. Ya, awalnya korban mengejar Kardiyanto seorang Pangulu (Kepala Desa) Banjar Hulu bersama Bendaharanya terduga pelaku korupsi Dana Desa saat itu berada di kafe KPPS (Kafe Pinggir Sungai) Pangkal Titi Kisaran. Saat hendak diamankan, Kardiyanto nekat melompat ke sungai, kata Kasi Intel.
“Ya, saat ini jasad korban Reynanda Primta Ginting staf Pidsus Kejari Simalungun sudah ditemukan oleh tim Basarnas Asahan. Jasad korban langsung dibawa kerumah duka untuk disemayamkan,” ujar Kasi Intel.
Masih kata Kasi Intel, penetapan tersangka atas perkara dugaan tindak pidana korupsi Dana Desa tahun anggaran 2024 pada Nagori Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun ini berdasarkan surat penetapan tersangka (Pidsus -18) Nomor : Tap-01/L.2.24/Fd.2/07/2025 tanggal 03 Juli 2025.
Sementara penetapan tersangka terhadap Bambang Surya Siregar selaku Bendahara Nagori Banjar Hulu berdasarkan surat penetapan tersangka (Pidsus-18) Nomor : Tap-02/L.2.24/Fd.2/07/2025 tertanggal 03 Juli 2025, terang Heriyanto.
Sementara pantauan dilokasi, jasad korban Muhammad Safari Siregar yang merupakan warga Jalan Pelita, Kelurahan Kisaran Timur, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan sampai saat ini belum juga ditemukan.(ZN)