
GUMPALAN JANIN DITEMUKAN DI SALURAN TOILET UNIVERSITAS DI KISARAN DI DUGA HASIL ABORSI MAHASISWI
Asahan,Brantas86.com-Aborsi adalah tindakan mengakhiri kehamilan dengan menghentikan perkembangan janin di dalam rahim. Tindakan ini dapat dilakukan secara disengaja (aborsi induksi) atau tidak sengaja (keguguran spontan).
Aborsi yang disengaja dapat diklasifikasikan sebagai aborsi medis yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu atau aborsi illegal yang dilakukan tanpa alasan medis untuk menutupi hubungan gelapnya.
Aborsi adalah pengguguran kandungan yang proses menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Aborsi medis dapat dilakukan atas indikasi medis untuk menyelamatkan nyawa ibu. Misalnya, jika kehamilan membahayakan kesehatan atau nyawa si ibu, aborsi dapat dilakukan.
Bila aborsi dilakukan secara illegal maka pelaku dapat dijerat dengan pasal 463 KUHPidana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Kali ini, peristiwa diduga aborsi ini terjadi di Kabupaten Kabupaten pada Selasa (22/4/2025) kemarin sekira pukul 11:30 Wib di salah satu Universitas di Kisaran.
Baca juga:
Akibat penemuan gumpalan janin yang dibuang di saluran toilet ini, sejumlah mahasiswa/mahasiswi di kampus inipun menjadi heboh dan sempat viral di media sosial.
Menanggapi persolan itu, salah satu Dekan Universitas saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis (24/4/2025) kemarin membenarkan penemuan diduga janin yang dibuang di aliran toilet kampus.
“Ya kita kemarin mendapat informasi dari mahasiswi di kampus bahwa ada ditemukan gumpalan janin yang dibuang di aliran di toilet. Hanya saja, saya tidak melihatnya ke lokasi. Dan persoalan ini sudah kita sampaikan ke Rektor,” katanya.
Untuk sementara kita belum bisa memastikan apakah gumpalan janin yang dibuang itu adalah mahasiswi dari kampus atau mungkin ada orang lain yang sengaja membuangnya disini, katanya sedikit berkilah didampingi Dosen psikologis.
“Gumpalan daging-daging merah mirip seperti rempelo dan hati ayam itu sudah ditanam sama petugas kebersihan kampus bersama seorang Dosen,” ujar Dosen psikologis ini.(ZN)